Perasaan itu bukan mudah untuk dicari. Ia takkan datang dengan sendiri tanpa usaha dari tuan empunya diri. Awal-awal dulu saya terfikir, jika ini yang terbaik untuk setiap manusia, mengapa Sang Pencipta tidak tiupkan sahaja perasaan itu terus ke dalam setiap insan ciptaannya? Mengapa kita diberi pilihan jika memang dengan adanya pilihan tersebut boleh membawa kita lebih jauh dariNya?
Tapi disitulah letaknya keindahan kasih sayang dan keadilan Allah Yang Maha Esa.
Mungkin perlu kaitkan dengan perkara yang lebih manusiawi. Seperti seorang ibu yang membiarkan anaknya mebuat pilihan sendiri walaupun dia tahu perkara itu mungkin bukan yang terbaik untuk anaknya. Kenapa? Kerana dia mahu anaknya sendiri belajar erti kehidupan tanpa dipaksa-paksa.
And with that ability to choose and experience comes wisdom and maturity. And so they say, experience is the best teacher of all.
He presented to us two paths to follow, the True Path and the Path of Deceit, but albeit all that He Presented us with the choice and ability to choose.
Oh how Just and Loving He is! We take Him for granted, we take His Kindness and Compassion with little appreciation.
And, so, we procrastinate.
But how much time do we have left to choose? What if we die tomorrow?
(91: 7-10) By the Soul, and the proportion and order given to it; And its enlightenment as to its wrong and its right; Truly he that purifies it succeeds, And he that corrupts it fails !
(91:7-10) Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
1 comment:
bahkan, kita bertindak sebagai hamba..bertindak dan bekerjalah sebagai hamba pada yang ESA..tiada hak utk mempersoalkannya.. "o ye who believe! do your duty to God, seek the means of approach unto Him, and strive with might and main in His cause:they ye may prosper(5:35)
Post a Comment